Selasa, 08 November 2011

Menjaga File Penting Agar Tidak Bisa diCopy Orang Lain

Pernahkah Komputer atau Laptop kalian dipinjam oleh orang lain kemudian file - file penting di dalamnya pun sering juga di copy tanpa seijin kalian? apa bila iya, mungkin kalian akan merasa jengkel apa lagi kalau itu file yang sangat teramat penting. Namun bila kalian menghendaki, kalian dapat membuat file-file penting di komputer kalian tersebut tidak dapat begitu saja di copypast oleh orang lain. Kalian dapat mengikuti langkah - langkah di bawah ini agar orang lain tidak dengan mudah melakukan copypast File-file penting kalianke dalam Flash Disk, Disket, CDR, maupun media penyimpanan file lainnya. adapun langkahnya sebagai berikut:
  •  Klik Start >> Run >> ketik regedit kemudian OK atau ENTER.
  •  Klik HKEY_LOCALMACHINESYSTEMCurrentControlSetControl
  •  Klik kanan pada Control pilih New >> Key kemudian beri nama StorageDevicePolicies
  •  Klik kanan pada StorageDevicePolicies kemudian pilih New >> DWord Value kemudian beri nama WriteProtect
  •  Lalu klik double pada WriteProtect tersebut, kemudian ganti value datanya menjadi 1.
  • Kemudian Restart Komputer/Laptop Anda.* *
  • Jika berhasil melakukan langkah-langkah diatas, maka setiap orang yangmau meng-Copy file-file dari komputer kalian tanpa ijin akan muncul tulisan: Error Copying File or Folder pada layar monitor komputer/laptop kalian.
Jika kalian ingin mengembalikan kondisinya seperti semula maka tinggal ganti value nya menjadi 0.

| Semoga Bermanfaat |

Selasa, 01 November 2011

Tugas 4 "Motivasi"

Sukses adalah keinginan tiap orang, ada satu hal penting dalam meraihnya, yaitu motivasi. Motivasi dapat membuahkan kedisiplinan, keuletan dan lain-lain. Motivasi adalah merupakan ruh dari jasad pribadi yang ingin sukses. motivasi merupakan suatu penggabungan keinginan dan energi dalam mencapai suatu tujuan. Dengan keinginan orang tau kemana akan melangkah, dengan energi orang akan dapat menggerakkan apa yang ada padanya untuk mencapai keinginan itu. Motivasi seperti udara bagi kehidupan. Sangat berperan penting bagi jiwa-jiwa yang ingin sukses.

Prinsip motivasi 
  • Motivasi merupakan proses psikologis dengan membangkitkan emosional.
  • Motivasi berproses tanpa disadari.
  • Motivasi bersifat individual sehingga cara memotivasi tiap orang bisa berbeda-beda atau juga dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Namun inti dari motivasi itu bersumber dari diri sendiri (motivatornya maupun orang yang dimotivasi).
  • Motivasi adalah proses sosial, sehingga membutuhkan faktor eksternal
Sumber motivasi:
  • Motivasi Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran diri sendiri. Orang yang memiliki motivasi internal, akan memandang dirinya secara positif.
  • Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar. Contohnya dari bacaan yang memotivasi, lingkungan, dari kehidupan keseharian, dan lain-lain
Komunikasi juga sangat berpengaruh dalam hal Motivasi. Sebagai contoh komunikasi manajer terhadapa karyawannya sikap manajer dalam berkomunikasi, termasuk sikap terhadap diri sendiri dan  sikap terhadap lawan bicara, sikap terhadap konten (materi pesan) dan penguasaan terhadap konten  yang akan disampaikan, serta level pengetahuan karyawan sebagai penerima pesan terhadap materi tersebut.  Manajer harus memiliki pengetahuan yang lebih baik dari karyawan atau memahami apa yang telah diketahui oleh karyawan agar dapat menentukan cara efektif penyampaian pesan dan sekaligus menentukan konten yang masih perlu disampaikan.
 Pertimbangan terhadap semua ini akan dapat membantu manajer menyampaikan pesan yang dapat dimengerti dan dipahami oleh karyawan. Jika tidak, kegiatan komunikasi lebih mungkin menjadi gagal.  Banyak kegiatan komunikasi menjadi tidak menyenangkan hanya karena pihak-pihak yang berkomunikasi, dalam hal ini karyawan, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh manajer. Akibatnya pihak karyawan sebagai penerima pesan tidak atau kurang punya motivasi.


Tugas 3 (Terjadinya Konflik dalam Organisasi)

Konflik adalah suatu phenomena yang akan selalu mewarnai interaksi sosial sehari-hari dan menyertai kehidupan organisasi. Situasi dan kondisi tertentu dapat menjadi pemicu konflik, mulai dari ketidak cocokan pribadi, perbedaan sistem nilai, persaingan, ketidak jelasan batas-batas wewenang dan tanggung jawab, perbedaan fungsi, komunikasi yang tidak “nyambung”, pertentangan kepentingan dan lain-lain. Semakin bertambah besar sebuah organisasi, semakin banyak dan kompleks konflik yang akan dihadapi.
Kejarangan terjadi konflik dalam sebuah organisasi justru perlu diwaspadai kerena dapat berarti lampu kuning bagi organisasi tersebut. Pertama, pertanda para anggota organisasi kehilangan motivasi, berkembangnya apatisme, turunnya kreativitas dan turunnya komitmen terhadap organisasi. Kedua, manajemen organisasi kehilangan kesempatan berlatih hidup bersama konflik dan mengelola konflik secara benar dan tepat sasaran. Ketiga, dari banyak konflik yang bersifat destruktif, ada pula jenis-jenis konflik yang justru menunjang akselerasi pencapaian tujuan organisasi dan meningkatkan kinerja individu maupun kelompok dalam organisasi tersebut. Jenis-jenis konflik yang bersifat destruktif perlu ditangani secara bijak, antara lain dengan cara negosiasi maupun mediasi, sementara konflik konstruktif perlu dikembangkan sehingga memberikan manfaat optimum bagi organisasi.

Ada beberapa faktor penyebab konflik yang muncul dalam organisasi, yaitu:
  • Faktor Komunikasi: Salah pengertian yang berkenaan dengan kalimat, bahasa yang sulit dimengerti, atau informasi yang mendua dan tidak lengkap, serta gaya individu manajer yang tidak konsisten.
  • Faktor Struktur: Pertarungan antara departemen, sistem penilaian yang bertentangan, persaingan memperebutkan sumber daya yang terbatas, saling ketergantungan dua atau lebih kelompok.
  • Faktor Pribadi: Ketidak sesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial pribadi karyawan dengan perilaku yang diperankan pada jabatan mereka, dan perbedaan-perbedaan dalam nilai-nilai dan persepsi. (Berbagai Sumber)
Untuk menghindarkan penanganan dysfunctional conflict berkepanjangan dan biaya tinggi (misalnya melalui pengadilan) dapat dimanfaatkan model Alternative Dispute Resolution (ADR) dengan melibatkan pihak ketiga sebagai mediator untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi melalui cara-cara informal.
Peranan Mediator dapat berbentuk :
  • Facilitation: di mana pihak ketiga mendesak dan membujuk pihak-pihak yang bersengketa untuk berunding secara langsung dalam suasana yang positif dan konstruktif.
  • Conciliation: di mana pihak ketiga yang netral bertindak sebagai komunikator di antara pihak-pihak yang berselisih. Ini dilakukan bila pihak yang berselisih menolak untuk bertemu muka dalam perundingan langsung.
  • Peer –review: yaitu sekelompok wakil-wakil karyawan (panel) yang bisa dipercaya karena kemampuannya untuk tidak berpihak, mendengarkan pandangan, pendapat dan kepentingan pihak-pihak yang berselisih di dalam pertemuan informal dan konfidensial. Keputusan-keputusan dari panel dapat menjadi acuan untuk penyelesaian konflik.
  • Ombudsman:seseorang karyawan sebuah organisasi/perusahaan yang secara luas dihormati dan dipercaya oleh rekan-rekan sekerjanya, mendengarkan keluhan mereka secara konfidensial, dan berusaha mencari jalan keluar dengan pihak manajemen.
  • Mediation: pihak ketiga yang netral dan terlatih secara aktif menuntun pihak-pihak yang berselisih untuk menggali solusi-solusi inovatif untuk menyelesaikan konflik.
  • Arbitration: pihak-pihak yang berselisih bersepakat menerima keputusan dari arbitrator yang netral melalui proses seperti di pengadilan, seringkali lengkap dengan bukti-bukti dan saksi-saksi.